Model Hubungan Ketua dan Anggota

 


Renungan Malam ke-6 IKAMANSATU Jakarta

Tema: "Model Hubungan Ketua dan Anggota"

✅ Dirangkum oleh:

Ketua Umum IKAMANSATU Jakarta

Sutrisno Nurhumaedi 


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات، والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين


Sahabat-sahabat alumni yang saya cintai karena Allah,

Malam ini, mari kita renungkan bersama bagaimana hubungan antara ketua dan anggota dalam organisasi kita, IKAMANSATU. Sebab, sebagaimana dalam kehidupan rumah tangga, hubungan pemimpin dan yang dipimpin bukan hanya tentang perintah dan kepatuhan, tetapi tentang keseimbangan, saling memahami, dan saling menguatkan.


Dalam rumah tangga, suami adalah pemimpin dan istri adalah pendamping yang harus dijaga dan dihormati. Begitu pula dalam sebuah organisasi, ketua adalah pemimpin, sedangkan anggota adalah pendukung yang harus diperhatikan dan dirangkul.


Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:


الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ

"Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka telah memberikan nafkah dari hartanya."

(QS. An-Nisa: 34)


Dalam konteks kepemimpinan organisasi, ayat ini mengajarkan bahwa pemimpin (ketua) harus memiliki sifat tanggung jawab, perhatian, dan kasih sayang terhadap anggotanya.


1. Kepemimpinan yang Baik akan Melahirkan Anggota yang Baik


Baik buruknya sebuah organisasi sangat bergantung pada siapa yang memimpinnya. Jika seorang ketua memiliki sikap yang baik, bijaksana, penuh kelembutan, dan bisa merangkul, maka anggotanya pun akan termotivasi untuk lebih baik.


Sebaliknya, jika seorang ketua bersikap kasar, keras, dan memaksakan kehendak, maka anggotanya bisa menjadi lebih keras, bahkan melawan. Rasulullah ﷺ bersabda:


إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ

"Sesungguhnya Allah Maha Lembut dan menyukai kelembutan dalam segala urusan."

(HR. Bukhari & Muslim)


Dalam organisasi, seorang ketua harus memiliki kelembutan dalam membimbing anggotanya, sebagaimana seorang suami yang baik akan memperlakukan istrinya dengan kelembutan dan kasih sayang.


2. Anggota Adalah Tulang Rusuk yang Harus Dijaga


Rasulullah ﷺ bersabda:


إِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ، وَلَنْ تَسْتَقِيمَ لَكَ عَلَى طَرِيقَةٍ، فَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اسْتَمْتَعْتَ وَبِهَا عِوَجٌ، وَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهَا كَسَرْتَهَا، وَكَسْرُهَا طَلَاقُهَا

"Sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk, dan ia tidak akan lurus dengan sempurna. Jika engkau bersenang dengannya, engkau akan bersenang dengan tetap ada kebengkokannya. Jika engkau paksakan untuk meluruskannya, maka engkau akan mematahkannya, dan mematahkannya berarti menceraikannya."

(HR. Bukhari & Muslim)


Makna hadis ini dalam konteks kepemimpinan adalah bahwa anggota organisasi, seperti tulang rusuk, memiliki karakter yang unik. Tidak bisa dipaksa untuk lurus sempurna, tapi juga tidak boleh dibiarkan begitu saja. Ketua harus tahu bagaimana cara membimbing dengan hikmah, bukan dengan paksaan.


3. Memimpin dengan Kasih Sayang, Bukan dengan Paksaan


Seorang ketua yang baik bukanlah pemimpin yang hanya tahu memberi perintah dan menuntut kepatuhan, tetapi pemimpin yang bisa memahami dan mengayomi anggotanya. Rasulullah ﷺ adalah teladan terbaik dalam kepemimpinan.


Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي

"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku."

(HR. Tirmidzi)


Hadis ini bisa menjadi inspirasi bagi setiap ketua dalam memimpin. Jika kita ingin menjadi pemimpin yang baik, kita harus memperlakukan anggota kita sebagaimana kita memperlakukan keluarga kita sendiri: dengan kasih sayang, perhatian, dan kebijaksanaan.


IKAMANSATU sebagai Keluarga Besar


Sahabat-sahabatku, alumni MAN 1 Jakarta, kita semua adalah bagian dari keluarga besar IKAMANSATU. Ketua dan anggota bukanlah dua entitas yang terpisah, melainkan satu kesatuan yang harus saling melengkapi.


Mari kita jadikan organisasi ini sebagai tempat yang nyaman, penuh persaudaraan, di mana setiap anggota merasa dihargai, didukung, dan diperhatikan. Jangan biarkan ego dan kesalahpahaman merusak kebersamaan kita.


Sebagaimana pepatah Arab mengatakan:

الرَّئِيسُ خَادِمُ قَوْمِهِ

"Pemimpin itu adalah pelayan bagi kaumnya."


Dan dalam sebuah syair dikatakan:

"Jika engkau ingin memimpin, maka pimpinlah dengan hati.

Sebab hati yang memimpin akan melahirkan cinta,

Sedangkan tangan yang memimpin akan melahirkan luka."


Semoga kita bisa menjadi pemimpin yang bijak, anggota yang setia, dan bersama-sama membangun IKAMANSATU menjadi rumah bagi kita semua.


Ya Allah, satukan hati kami, kuatkan kebersamaan kami, dan jadikan organisasi ini sebagai ladang kebaikan bagi kami semua. Aamiin.



والله أعلم بالصواب

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersama Kita Kuat: Bukan Karena Bisa, Tapi Karena Mau

MASALAHNYA BUKAN PADA MASALAH