UKURAN KEBERKAHAN

 

Ada komen begini di YouTube Sutrisno Nurhumaedi:

Ada sebuah kasus, temanku itu awalnya adalah orang yang tidak punya, lalu ia meminjam uang pada Bank untuk membeli sebuah tambak, dan Alhamdulillah, tambak yang di beli itu berhasil, sehingga utangnya di Bank bisa lunas, dan dari tambak itulah kemudian ia bisa menafkahi kebutuhan keluarganya sampai sekarang, apakah ini yang namanya berkah atau tidak berkah?


Lalu saya jawab:


Ukuran keberkahan itu tidak dilihat dari sedikit banyaknya materi. Hidup berkah adalah balasan dari amal sholeh yang dilakukan oleh orang mukmin. Jadi lihatlah amal sholehnya. Apakah Istiqomah atau tidak?


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


مَنْ عَمِلَ صَا لِحًـا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَـنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةً ۚ وَلَـنَجْزِيَـنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَ حْسَنِ مَا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ

"Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."

(QS. An-Nahl 16: Ayat 97)


Berkah atau tidak, lihatlah amal sholehnya saat ini. Terkait perkara riba, Apakah dia melakukan amal sholeh berikut:

1. Meninggalkan riba. 

2. Tidak mengulangi perbuatan riba.

3. Ikut melarang perbuatan riba (amar makruf nahi mungkar).


Karena ada orang yang melakukan amal sholeh tapi masih melakukan riba maka imannya dipertanyakan.


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَذَرُوْا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبٰۤوا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang beriman."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 278)


Melakukan amal sholeh tapi tidak beriman? Kesuksesannya hanya di dunia saja. Di akhirat tidak mendapatkan apa-apa.


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


فَمِنَ النَّا سِ مَنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَاۤ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا وَمَا لَهٗ فِى الْاٰ خِرَةِ مِنْ خَلَا قٍ

"...Maka di antara manusia ada yang berdoa, "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia," dan di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa pun."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 200)


قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ، حَدَّثَنَا هَمَّام، عَنْ يَحْيَى، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إن اللَّهَ لَا يَظْلِمُ الْمُؤْمِنَ حَسَنَةً يُعْطَى بِهَا فِي الدُّنْيَا [وَيُثَابُ عَلَيْهَا فِي الْآخِرَةِ وَأَمَّا الْكَافِرُ فَيُعْطِيهِ حَسَنَاتِهِ فِي الدُّنْيَا] حَتَّى إِذَا أَفْضَى إِلَى الْآخِرَةِ، لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَةً يُعْطَى بِهَا خَيْرًا"


Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hammam, dari Yahya, dari Qatadah, dari Anas ibnu Malik yang menceritakan bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pernah bersabda: Sesungguhnya Allah tidak akan menganiaya orang mukmin dalam suatu kebaikan pun yang Dia berikan kepadanya di dunia dan Dia berikan pahalanya di akhirat. Adapun orang kafir, maka ia diberi balasan di dunia karena kebaikan-kebaikannya, hingga manakala ia sampai di akhirat, tiada suatu kebaikan pun yang tersisa baginya yang dapat diberikan kepadanya sebagai balasan kebaikan.

(Hadis ini diketengahkan secara munfarid oleh Imam Muslim)


Yang mau menambahkan jawaban silakan komen ya


Kunjungi: Galeri produk komersial dan sosial dakwah hapus riba





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersama Kita Kuat: Bukan Karena Bisa, Tapi Karena Mau

Model Hubungan Ketua dan Anggota

MASALAHNYA BUKAN PADA MASALAH