Mencari ide untuk tema ceramah hapus riba

 Saya diundang ceramah di Masjid At-Taqwa Jln. Gamprit 1 Jatiwaringin Pondok Gede. Hari Sabtu 29 Oktober 2022 ba'da Maghrib sampai Isya. Tema yang diminta tentang riba dan solusinya. Ya pas banget kan. Situs Blog dan channel YouTube Sutrisno Nurhumaedi semuanya bahas tentang riba dan solusinya.

"Mengapa masalah riba yang diangkat?" Tanya saya kepada DKM yang mengundang. Dia bilang masjidnya ingin menjadi masjid yang melayani jamaah. Jika ada jamaah yang punya hutang riba dan ingin menyelesaikannya silakan datang ke masjid. Begitu rencana tindak lanjutnya. Alhamdulillah jika banyak masjid mau berbuat seperti itu. Masjid menjadi sumber solusi.

Masjid menjadi sumber solusi. Memang sudah seharusnya begitu. Karena di dalamnya dibacakan ayat-ayat dari Kitab solusi kehidupan yaitu Al-Qur'an.

Jamaah yang perlu modal silakan ke masjid

Jamaah yang terbebani dengan hutang silakan ke masjid

Apalagi jamaah yang ingin tobat riba silakan datang ke masjid.

Seharusnya memang begitu. Kita berjamaah di masjid, saling tolong-menolong melepaskan belenggu kesulitan, belenggu riba.

Ada masjid seperti itu? DKM yang mengundang saya ceramah tentang riba ingin membangun masjid seperti itu. Sungguh ini undangan yang berat. Bukan hanya memberikan ceramah tentang riba, lebih beratnya pada bagaimana rencana tindak lanjutnya.

Undangan sudah disampaikan sejak awal bulan. H-4 saya baru berfikir mau sampaikan tema apa. Saya memikirkannya sambil menulis. Ide-ide yang melintas bisa segera saya tangkap dan ikat. Apa saja yang terlintas saya ikat. Nanti saya periksa semua ikatan. Disusun ulang. Yang tidak relate saya lepas.

Tema yang akan disampaikan harusnya tidak memvonis. Anda pelaku riba. Haram. Dosa besar. Laknat Allah untuk anda. Ya tidak harus begitu. Al-Baqarah ayat 275 memberi kabar bahwa pelaku riba seperti orang kerasukan setan. Ada banyak makanan haram yang mengalir ditubuhnya. Karena itu pelaku riba sulit untuk dinasehati. Sampai akhirnya dia terpentok pada masalah. Oleng. Minta diselamatkan. Bagaimana solusinya.

Dakwah hapus riba seharusnya lebih banyak menyampaikan solusi. Soal riba, banyak orang sudah mengetahui. Tapi ya diem-diem bae. Karena itu tadi, solusinya bagaimana?

Tetap saja, membahas solusi harus mengetengahkan dulu apa masalahnya. Masalah yang disepakati bersama bahwa itu adalah masalah yang harus segera bertemu solusinya. Dan saya kira, jamaah masjid akan bersepakat bahwa kita harus bisa menjawab 4 pertanyaan yang akan Allah ajukan di Padang Mahsyar nanti. Yang tidak bisa menjawab atau salah menjawab pasti kena riba.

Nah, saya kira itu yang akan menjadi tema ceramah saya nanti. Tentang hadits ini:

   لَا تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جَسَدِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيْهِ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ (رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ وَالتِّرْمِذِيُّ)   

 Artinya: Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak dari tempat hisabnya pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai 4 hal: (1) umurnya, untuk apakah ia habiskan, (2) jasadnya, untuk apakah ia gunakan, (3) ilmunya, apakah telah ia amalkan, (4) hartanya, dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan. (HR Ibnu Hibban dan at-Tirmidzi).  

Terkait riba dan solusinya, saya akan fokus membahas pertanyaan no 4: tentang harta, darimana diperoleh dan ke mana dibelanjakan.

Sengaja saya share ini supaya saya mendapat masukan, silakan di komen ya.., masih ada waktu buat saya menyusun materi. 

Barakallahu fiikum.

Foto pada saat konsultasi di kantor Klinik Riba