Akhirnya terungkap, mengapa anggota WA Grup Klinik Riba jarang yang komen
Akhirnya terungkap, mengapa banyak grup WhatsApp pendampingan hapus riba seperti Klinik Riba sepi dari komen anggotanya. Yang komen lu lagi lu lagi. Yang jawab komen die lagi die lagi. Anggota lainnya kemana? Sepi.
Ternyata ini jawabannya
Selepas saya share link tulisan berjudul "Apa yang didapat dari program pendampingan hapus riba," ada yang japri saya di WhatsApp begini, saya copas apa adanya. Jangan tanya siapa namanya ya, rahasia.
yth. pak sutrisno
Menurut saya yg sering komen digroup krn msh kondisi nyaman atau bahkan tdk pny utang.... beda bagi kita (khususnya saya) udah pny banyak utang, tapi tdk pny usaha.....mo pinjam modal utk usaha sdh tdk ada yg percaya....ada yg msh mo ngutangin, katanya itu bagian dari riba.....
puuussssiiiiiinggg....😰😰😰
Saya balas begini (jawaban sudah ditambahi biar lebih lengkap)
Setiap orang punya masalahnya masing-masing pak. Bapak kan ga tahu masalah yang saya hadapi 😁
Selama kita hidup akan selalu berhadapan dengan masalah. Besar kecilnya masalah sesuai dengan kapasitas masing-masing orang.
Allah menguji seorang hamba sesuai dengan batas kemampuannya
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَاۤ اِنْ نَّسِيْنَاۤ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَاۤ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَا قَةَ لَنَا بِهٖ ۚ وَا عْفُ عَنَّا ۗ وَا غْفِرْ لَنَا ۗ وَا رْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰٮنَا فَا نْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.""
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 286)
Yang menjadi persoalan adalah bukan apa masalahnya. Bukan masalah sana lebih besar daripada masalah sini. Yang dinilai bukan itu.
Bukan juga berarti orang yang paling banyak masalah adalah orang yang paling diazab, paling berdosa. Orang baik tidak berarti harus bebas dari masalah-masalah.
Kita semua mendapatkan ujian masalah.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَـوْفِ وَا لْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ نْفُسِ وَا لثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155)
Dengan adanya masalah, Allah ingin menguji siapakah yang terbaik amalnya ketika merespon masalah.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ٱلَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَا لْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ
"Allah yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun,"
(QS. Al-Mulk 67: Ayat 2)
Terkait masalah hutang riba. Allah ingin menguji, bagaimana respon kita terhadap riba.
Biasanya, orang bertaubat dari riba karena sudah bangkrut. Berhenti riba karena sudah tidak bisa lagi bayar. Orang-orang yang taubat riba dengan konsep bangkrut mentalnya sudah down. Beda dengan orang yang taubat riba dengan konsep hijrah.
Adakah orang yang taubat riba dengan konsep hijrah. Pada saat kondisi baik-baik saja dia mantap taubat riba. Pada saat masih mampu bayar dia berhenti bayar riba. Tidak nunggu bangkrut dulu. Adakah? Ada.
Ada orangnya. Saya sudah sempat wawancarai bagaimana beliau bernegosiasi hapus riba pada kondisi baik-baik saja. Di Klinik Riba beliau menjabat sebagai Bendahara, kapan-kapan saya tulis tentangnya. Kalau tentang founder klinik riba sudah tayang videonya di sini.
Klik gambarnya untuk full video YouTube
Diantara dua konsep itu, konsep hijrah dan konsep bangkrut, manakah yang lebih baik untuk merespon riba?
Kita lanjut nanti ya, tunggu video saya dengan Bendahara Klinik Riba tayang dulu di Channel YouTube Sutrisno Nurhumaedi.
Jangan lupa minum madu murni, ini katalognya.

Komentar
Posting Komentar