KELUARGA SAKINAH akan lebih cepat bangkit dan pulih dari riba

 Melanjutkan tulisan sebelumnya tentang hubungan antara konsep SAMARA dan konsep HAPUS RIBA, maka beberapa hari kedepan tema tulisan di Blog ini akan membahas seputar itu. Insya Allah aamiin.


Ada komen yang menarik pada tulisan kemarin, mengapa tidak ada materi bahaya riba pada khutbah nikah? Apa benar tidak ada atau saudara yang komen belum pernah mendengarnya? Saya juga belum pernah. Seringnya disampaikan tentang konsep SAMARA, yaitu Sakinah Mawaddah wa Rahmah.


Konsep Sa-Ma-Ra merujuk pada Qs. Ar-Rum ayat 21

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَمِنْ اٰيٰتِهٖۤ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَا جًا لِّتَسْكُنُوْۤا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰ يٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir."

(QS. Ar-Rum 30: Ayat 21).


Ujung ayat itu mengajak pembacanya berpikir. Dan saya berpikir, jika konsep samara ini benar diterapkan maka keluarga akan menjadi benteng tangguh dalam menghadapi cobaan riba. Keluarga samara akan cepat bangkit dan pulih dari keterlanjuran memakan riba.


Awalnya adalah SAKINAH. Sudah itu barulah datang MAWADDAH dan RAHMAH. Jadi yang paling utama dan pertama adalah membangun sakinah.


Apa itu sakinah? Mengapa keluarga perlu sakinah?


Sakinah bermakna ketenangan. Berdiam dengan tenang. Rumah (sakan) adalah tempat di mana kita kembali pulang untuk mendapatkan ketenangan. Semewah-mewahnya hotel tidak dapat mengalahkan ketenangan tinggal di rumah. Di hotel, jiwa raga kita dapat merasakan: ini masih kondisi safar. Baru tenang kalau sudah tiba di rumah. Di rumah lah tempat kita berdiam dengan tenang.


Tapi pada hakekatnya, bukan rumah yang membuat kita kembali pulang dan mendapatkan ketenangan. Karena ada istri di rumah. Istri menjadi tempat suami kembali pulang dan berdiam dengan tenang.


Berdiam dengan tenang. Untuk apa? 


Saya jadi teringat dulu saat jadi remaja masjid. Remaja dan pemuda masjid identik dengan semangat menghidupkan syiar Islam. Dan saya banyak melihat, semangat itu padam setelah mereka menikah. Apakah mereka sedang asyik berdiam dengan tenang dalam selimut istri?


Ini bagian yang penting: ada tujuan kita mendapatkan sakinah. Yaitu:

1. Mendapatkan sakinah untuk menambah keimanan. Lihat surah Al-Fath ayat 4.


هُوَ الَّذِيْۤ اَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ لِيَزْدَا دُوْۤا اِيْمَا نًا مَّعَ اِيْمَا نِهِمْ ۗ وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ وَكَا نَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا 

"Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana,"

(QS. Al-Fath 48: Ayat 4)


2. Mendapatkan sakinah untuk mendatangkan kemenangan. Lihat surah Al-Fath ayat 18.


لَـقَدْ رَضِيَ اللّٰهُ عَنِ الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ يُبَايِعُوْنَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِيْ قُلُوْبِهِمْ فَاَ نْزَلَ السَّكِيْنَةَ عَلَيْهِمْ وَاَ ثَا بَهُمْ فَتْحًا قَرِيْبًا 

"Sungguh, Allah telah meridai orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu (Muhammad) di bawah pohon, Dia mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, lalu Dia memberikan ketenangan atas mereka dan memberi balasan dengan kemenangan yang dekat,"

(QS. Al-Fath 48: Ayat 18)


Bertambah iman dan berjuang untuk menang, keduanya terkait dengan VISI MISI. Bisa dibilang, keluarga sakinah adalah keluarga yang punya VISI MISI. 


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) visi bermakna kepada penglihatan; pengamatan, kemampuan untuk merasakan sesuatu yang tidak tampak melalui kehalusan jiwa dan ketajaman penglihatan, kemampuan untuk melihat pada inti persoalan, pandangan atau wawasan ke depan.


Singkatnya, VISI terkait dengan apa yang kita percayai (iman) tentang kondisi ideal di masa depan (Maghfirah dan Jannah). Apa yang kita percayai (VISI) berdampak pada apa yang akan kita lakukan (MISI). What be believe we can do atau apa yang bisa dipercaya, akan bisa kita lakukan. 


Sakinah --> menambah keimanan --> menguatkan VISI

Sakinah --> mendapatkan kemenangan --> menyelesaikan MISI


Dengan gambaran keluarga sakinah seperti itu, apapun masalahnya, riba misalnya, tidak akan menggoyang bahtera rumah tangga. Suami-istri yang bercerai karena riba pastilah lupa pada visi misi hidup rumah tangganya.


Karena itu, jika ada keluarga yang terlanjur terkena riba, (Qs. Ali Imran 130-132) Al-Quran mengingatkan untuk segera kembali pada VISI yaitu kondisi ideal di masa depan (Maghfirah dan Jannah). Lihat Qs. Ali Imran ayat 133. 


وَسَا رِعُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَا لْاَ رْضُ ۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ 

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,"

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 133).


Untuk mewujudkan VISI tersebut perlu dilakukan MISI yang dijelaskan pada ayat berikutnya: Qs. Ali Imran ayat 134-135.


Dilanjut ke tulisan berikutnya ya, ini sudah terlalu panjang. Jangan lupa untuk memberikan support pada dua produk komersil di bawah ini, supaya saya lebih semangat lagi menulisnya. 


Yuk dibantu, bantu jualin rumah untuk pelunasan hutang riba. Masuk sini ya https://t.me/JualAssetButuhUang



Katalog harga madu murni, hutan dan ternak.

Satu hari satu tulisan berat juga euy! Mampir ke channel YouTube Sutrisno Nurhumaedi ya, Ahad sore ini ada video terbaru. Insya Allah akan ada video baru setiap Ahad jam 16:30 wib. Aamiin.


https://youtube.com/c/SutrisnoNurhumaedi








Komentar

  1. Alhamdulilah selalu dapat ilmu dari materi yg di postingan, alhamdulilah skrg sering jam tayangnya.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon doanya, satu hari satu postingan insya Allah aamiin.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersama Kita Kuat: Bukan Karena Bisa, Tapi Karena Mau

Model Hubungan Ketua dan Anggota

MASALAHNYA BUKAN PADA MASALAH